Stelah membaca tulisan ini saya makin yakin kalau suatu hari insyallah kamu akan menjadi penulis yg baik

Oleh: Zara Zettira Bagian 2 Lanjutan KISAH DEDI :) I can't help but posting this one. Bagi yang mengikuti note saya sbelumnya...

Oleh: Zara Zettira

Bagian 2 Lanjutan KISAH DEDI :)

I can't help but posting this one. Bagi yang mengikuti note saya sbelumnya silahkan ddisambung:) Bagi yg blum baca note tentang DEDI silahkan (kalau mau) baca note yg judulnya "Sambil ngeringin Rambut & Nunggu Jemputan"

Banyak yang bisa kita petik dari hal2 kecil. kalo saya terharu itu bukan karena saya penulis yg hatinya sensi(tif) tapi karena saya manusia biasa yang sejatinya harus ada rasa haru pada sesama. Masi banyak Dedi Dedi lain. Maka kita2 yg sudah menemukan "profesi & panggilan" hidup kita bagusnya membantu teman 2 seperti Dedi.

Berikut petikan emailnya setelah saya balas email pertamanya... jadi cerita bersei di FB ni...:):)

bu zara saya tidak menyangka ibu akan membalas email saya sungguh saya sangat senang, ternyata ibu masih mau meluangkan waktunya untuk sesuatu yang munkin bagi orang setenar anda adalah hal yang membuang waktu saja atau tidak penting, sungguh saya tak menyangka sampai-sampai balasan email anda berulang kali saya baca hanya sekedar membuktikan jangan2 ibu telah salah membalas email, tapi sangat jelas ibu menulis nama saya "dedi" dalam email ibu padahal waktu saya mengirim email ke ibu saya tidak menulis nama saya, jujur saya sangat terharu dan ini adalah kisah terindah sepanjang hidup saya yang tak akan terlupakan.

oh ya buku ibu saya bunkus pake plastik biar tidak cepat rusak dan telah selesai saya baca, sebuah kisah yang sangat mengguggah jujur mengalir apa adanya, oh ya ibu benar-benar sangat jujur persis seperti yang digambarkan dalam bukunya bahkan saking jujurnya ibu berani menuangkan pengalaman pertama ibu bersama pria "jody". saya yakin buku ibu akan memberi semangat baru bagi orang yang dewasa ini sering mengeluh akan ketidak adilan hidup. oh ya sumpah demi tuhan saat membaca buku ibu saya lupa untuk makan sampai jam 5 sore setelah semalaman saya tertidur dengan memeluk buku yang belum selesai saya baca, saat membacanya seolah saya merasakan semua penderitaan ibu.

semoga saya tidak akan menambah akar pohon beringin yang semakin membuat sakit kepala ibu dan saya berharap saat saya mengirim email ini ibu tidak dalam keheningan / bermeditasi. akhirnya selain rasa haru yang begitu dalam yang mampu membuat air mata saya menetes tak ada lagi yang dapat saya katakan selain menikmati rasa haru ini. dan di saat menulis email ini entah mengapa saya merasa yakin akan bertemu kembali dengan ibu meskipun saya tau ibu akan kembali ke kanada. oh ya saya akan selalu ingat akan pesan ibu untuk tetap berusaha bekerja keras dengan penuh rasa cinta. satu lagi pertanyaan saya apakah ibu benar-benar merasa terharu membaca karangan saya atau ibu hanya ingin membuat saya senang seperti biasa yang telah ibu lakukan kepada teman2 ibu dulu agar mereka merasa tenang. maaf jika ada kata yang salah atau saya telah membuat ibu terpaksa membalas email ini.

Pada tanggal 21/12/08, Zara Zettira ZR <admin@balihomesvillas.com> menulis:

> > Terharu dan senang saya membaca sedikit untaian kata dari dedi. Saya akan > slalu ingat sama Dedi dan yg pasti mendoakan. Stelah membaca tulisan ini > saya makin yakin kalau suatu hari insyallah kamu akan menjadi penulis yg > baik... > > Seandainyapun kelak ada profesi lain yang datang Dedi tidak boleh menutup > kemungkinan menerima peluang itu. Bekerja apapun tetep bisa nulis kan? > Sperti aku skarang hanya ibu rumah tangga, menulis adalah panggilan > bathinku...meski nda dapat uang dr menulispun aku tetep nulis Ded. > > Lakukan sesuatu dengan rasa cinta...niscaya tidak akan ada rasa menyesal dan > berkorban saat melakukannya.... kesabaran menjadi sahabat dan dalam > keheningan kita semua sama...