Entah kenapa saya orangnya tidak bisa diam jika melihat sesuatu yg kurang gimana gitu. di kantor, saya bagian promosi online yang lebih fo...
Namun saya kadang lancang mengotak-atik brosur desain promo yang menurut saya kurang komunikatif, kurang menginfokan yg menjadi tujuan dari brosur promo itu sendiri.
karena kelangcangan saya itu tidak sedikit saya ribut dengan bagian desainer. soalnya desainernya tersinggung karyanya saya otak-atik.
Hingga pada suatu hari desainer kantor kami ini curhat ke saya. katanya dia merasa tidak dipake karyanya karena perusahaan saya bekerja lebih suka menyewa desainer luar untuk mendesain proyek sampul buku yang akan terbit. padahal desainer yg kerja kantor saya bekerja ini sudah bertahun-tahun kerja tapi tetap saja belum dipercayakan untuk mendesain sampul buku.
Mendengar curhanya saya teringat semua desain dia yang paling sering saya ubah sendiri. dan saya mengambil kesimpulan bahwa, wajar saja pihak perusahan atau kantor saya lebih memilih mengeluarkan uang tambahan untuk desainer lain dibanding harus mempercayakan desainer ke bagian desain yg lagi curhat ini.
Maka sayapun angkat bicara karena memang ini harus saya infokan ke dia.
"bang... yg pertama kali membuat pembeli buku untuk membeli buku itu desain sampul buku yg menjual. Dari sekian ribu buku yg di pajang di rak toko buku, tentu saja kesan pertama kali sampulnya. Itupun sampulnya harus menggambarkan nilai penting yg harus ditonjolkan ke pembaca. jangan cari dimana mengapa perusahaan kita lebih milih bayar desainer luar dibanding mempercayakan ke abang. jawabannya mudah.
KARENA DESAIN ABANG TIDAK MENJUAL.DESAIN ABANG LEBIH MENGUTAMAKAN SENI DIBANDING INFORMASI DARI ISI BUKU ITU SENDIRI. tidak usah perusahaan, saya saja sering mengedit sendiri brosur iklan abang sebelum saya upload di website dan facebook. KARENA TUJUAN DARI BROSUR IKLAN YA IKLAN, INFO HARUS SAMPAI KE PEMBACA HANYA DALAM SEKALI ATAU BAHKAN SEKILAS MEREKA MELIHAT BROSUR IKLAN.
Yang perlu abang ingat bahwa idialis itu boleh, tapi perlu dipertimbangakan juga bahwa dunia industri lebih mengutamakan desain yang informatif, desain yg sekali lihat pembaca langsung tau tujuan dari brosur iklan itu. jadi jika abang masih tetap idialis dan ngotot dengan desain yang nyeni dan tidak peduli dengan informasi dari tujuan utama brosur iklan maka terima saja jika perusahaan lebih memilih desainer luar dibanding abang."
Mendengar penjelasan saya yg panjang lebar itu, desainer taman sekantor saya ini diam sejenak. dan berkata
" Benar juga ya, daripada ribet mending ikuti saya permintaan perusahaan." katanya dengan wajah berbinar-binar.
Taukah apa yang terjadi beberapa bulan kemudian. desainer taman saya ini sudah mulai dipercayakan untuk mendesain sampul buku. karena dia lebih gampang membuat desain yg informatif dibanding desain yang penuh dengan sentuhan seni yang pada kenyataannya lebih banyak mengambil space dari tujuan agar desain lebih informatif. dan sampul saya sendiri ini adalah bukti bahwa sebenarnya teman saya ini hebat dalam hal untuk menyampaikan informasi hanya dengan gambar dan desain. tapi kemarin-kemarin itu teman saya tidak dipercayakan untuk mendesain sampul buku karena dia lebih mengutamakan seni. padahal bisa kan mendesain dengan SENI TAPI INFORMATIF DAN MENJUAL.
COMMENTS