Isa Alamsyah Banyak penulis pemula yang membuat puisi sudah cukup bagus tapi justru karena terlalu panjang, kalimat terlalu lengkap, ke...
Isa Alamsyah
Banyak penulis pemula yang membuat puisi sudah cukup bagus tapi justru karena terlalu panjang, kalimat terlalu lengkap, keterangan terlalu jelas malah kurang terasa kuat.
Kadang dengan menyederhanakan dan mengutak atik mana yang duluan mana yang belakanagan, membuat kalimat panjang jadi pendek, kalimat yang bersambung jadi terpotong-potong, justru menimbulkan efek yang lebih kuat.
Misalnya puisi yang dikirim Yanuari Purnawan beberapa menit lalu:Ditulis seperti ini:aku memang tak pandai merangkai kata-kata cinta,tetapi yang ku tahu cintamu tulus padaku ibu.walau kau telah tiada,cinta dan kasih sayangmu selalu melekat direlung hatiku.
Saya melihat ada potensi dalam keserhanaannya - tapi karena ditulis tanpa bait jadi kurang bernada maka saya sarankan untuk dibuat perbait. Menjadi seperti ini.
aku memang tak pandai merangkai kata-kata cinta,tetapi yang ku tahu cintamu tulus padaku ibu.walau kau telah tiada,cinta dan kasih sayangmu selalu melekat direlung hatiku.
Ok sampai disini sudah lebih jelas, tapi belum selesaiSekarang saya kutak katik lagi huruf besarya kata sambungnya klimaksnyamaka menjadi begini
Aku memang tak pandai merangkai kata Tapi ku tahu cintamu tulus Walau kau telah tiada Cinta dan kasih sayang mu selalu melekat Direlung hatikuIbu
Sudah disederhanakan dai bolak balik dan menjadi lebih kuat.Terasa beda kan?
COMMENTS