Isa Alamsyah Salah satu keahlian yang membuat penulis dihormati karyanya adalah kemampuan membuat twist ending atau ending yang menipu. Bany...
Isa Alamsyah
Salah satu keahlian yang membuat penulis dihormati karyanya adalah kemampuan membuat twist ending atau ending yang menipu.
Banyak istilah yang bisa kita sebut untuk ending jenis ini seperti plot twist, shocking ending (ending yang mengagetkan), unpredicable ending (ending yang tidak terduga) atau ending yang menjebak.
Bahkan di cerita yang hebat bukan sekedar ending yang menjebak dalam cerita sebelum ending pun banyak kejadian atau penyelesaian yang tidak terduga.
Untuk membuat ending yang menjebak kita harus menggiring pembaca menduga dan menebak-nebak. Semakin kita berhasil membuat si pembaca bisa menebak semakin bagus. Mereka akan kagum pada penulis kalau ternyata tebakannya salah. Istilahnya menghasilkan efek jaw dropping atau melongo, gila! gue ketipu.
Tapi ada syarat membuat twist ending.
Pertama, ada lanjaran yang kuat (fore shadowing).
Jadi orang sekalipun salah tebak akhirnya menerima karena ternyata sebagai pembaca atau penonton mereka luput pada detail tersebut.
Kalau endingnya mengagetkan tapi ternyata tidak ada lanjaran, dan yang muncul pembaca kecewa itu namanya endingnya maksa - mau twist ending tapi gagal.
Film 24 termasuk film yang sangat kuat twist endingnya nyaris di setiap episode.
Film ravange (film seri di TV Cale) juga sangat hebat meramu twist ending.
Kedua, beri detail atau jebakan-jebakan yang memang disengaja seolah mengarah ke sana padahal endingnya kita arahkan ke sini.
Misalnya 5 cm, sejak awal kita digiring si A cinta pada si B dan si B cinta pada si A, sejak awal begitu, ternyata di ujung si B ternyata cinta pada si C - dan itu mengagetkan tapi juga bisa diterima - pembaca tertipu tapi bisa menerima
Ketiga - ending atau tokohnya atau idenya harus unik tidak biasa sehingga tidak di samakan dengan cerita lain.
Ketika film six sense pertama kali keluar - semua penonton kaget dengan twist ensingnya - gak pernah ada yang pernah membuat twist ending seperti itu.
Setalah itu muncul film passanger, miror, dll yang twist endingnya bagus, cukup menipu tapi karena sudah six sense duluan maka dianggap meniru.
Keempat, agak mirip dengan ketiga. jangan nyonyek, kalaupun idenya nyontek jangan mirip, karena kalau orang lain sudah baca yang dicontek cerita kita jadi ketebak juga.
(Kalau mau lebih mendalami twist ending silakan buka wikipedia -http://en.wikipedia.org/wiki/Plot_twist)
Kelima, banyak nonton atau baca kisah yang twist ending-nya bagus
Kalau belum nonton - ya tontonlah - karena dari film bagus kita bisa belajar bagaimana bercerita - dan film sendiri adalah visualisasi dari karya tulis skenario.
Kalau kamu mau jadi penulis bagus jangan nonton sinetron Indonesia - bukannya sombong - itu akan merusak seleramu sebagai penulis. Kecuali sejenis Bajaj Bajuri masih OK tapi lainnya, masya Allah. Kita bisa rusak dunia akhirat - di dunia sekalipun terhibur tapi selera akan merosot jadi rendah - di akhirat gak ada manfaatnya mungkin akan ditanya karena buang waktu. Saya melarang anak-anak nonton sinetron gak mutu pembantu pun saya larang nonton kalau sedang menemani anak -anak karena saya harus menjaga selera mereka, penceritaan buruk, tidak edukatif visualisi juga buruk.
Salah satu tujuan KBM - membuat penulis muda yang berbobot berselera tinggi dan bermoral sehingga kalau suatu saat bikin skenario atau script juga berkualitas - nah televisi kan punya pengaruh besar - kalau penulis skenario dan scriptnya berbobot - masa depan bangsa juga lebih bagus.
Daripada nonton yang gak jelas, saya kasih list film yang kamu bisa belajar twist ending atau plot twist sehingga karyamu dikagumi:
The Sixth Sense | 1999 | USA | M. Night Shyamalan
Dr. Malcolm Crowe (Bruce Wills) psikiater spesialis anak yg membantu Cole Sear (Haley Joel Osment), seorang bocah intovert yg mengaku bisa melihat dan berbicara dengan orang yang telah mati
The Others | 2001 | Spain | Alejandro Amenábar
Setting di Inggris pada perang dunia ke-2, Grace Stewart (Nicole Kidman) yg ditinggal pergi suaminya berperang harus tinggal seorang diri bersama kedua anaknya yg alergi sinar dan tiga orang pembantu yang baru saja diterimanya bekerja. Tapi, mereka rupanya tidak benar2 tinggal sendiri di rumah itu.
Ada hantu yang mengganggu mereka. endingnya tak terduga.
The Boy in the Striped Pyjamas | 2008 | UK, USA | Mark Herman Suriadirejai
Film yg diadaptasi dari novel laris berjudul sama ini mengisahkan persahabatan dan bagaimana perang dunia ke-2 dilihat dari sudut pandang 2 bocah lugu 8 tahun dgn latar belakang yang sangat bertolak belakang. Bruno (Asa Butterfield) adlh putra dari petinggi Nazi yg tanpa sengaja bertemu dan menjalin pertemanan terlarang dgn Shmuel (Jack Scanlon), seorang Yahudi yg bersama ke-2 orangtuanya menjadi tahanan di kamp konsentrasi
BURIED | 2010 | RODRIGO CORTÉS
Seorang supir truk naas dari perusahaan kontraktor Amerika Serikat yg bekerja di Irak, Paul Conroy (Ryan Reynolds) terbangun dan terjebak di dalam sebuah peti sempit yg gelap hanya dengan ditemani cahaya api dari zippo kecil miliknya dan sebuah blackberry berbahasa Arab dengan daya batere kurang dari separuh.
The Mist | 2007 | USA | Frank Darabont
Plot: Sebuah badai misterius tiba-tiba melanda sebuah kota kecil, meyelimutinya dengan kabut tebal dan memaksa sebagian penduduknya untuk berlindung dan bertahan hidup di sebuah supermarket dari serangan mahluk-mahkluk ganas yang keluar bersamaan dengan kabut aneh tersebut.
Sebenarnya masih banyak contoh ntar dilanjutin lagi
Shocking ending - unbreakable (bruce willis)
The Practice - tentang pesulap Christian Bale’s
No Way Out - Kevin Costner
Source Code - Jake Gyllenhaal
Salah satu keahlian yang membuat penulis dihormati karyanya adalah kemampuan membuat twist ending atau ending yang menipu.
Banyak istilah yang bisa kita sebut untuk ending jenis ini seperti plot twist, shocking ending (ending yang mengagetkan), unpredicable ending (ending yang tidak terduga) atau ending yang menjebak.
Bahkan di cerita yang hebat bukan sekedar ending yang menjebak dalam cerita sebelum ending pun banyak kejadian atau penyelesaian yang tidak terduga.
Untuk membuat ending yang menjebak kita harus menggiring pembaca menduga dan menebak-nebak. Semakin kita berhasil membuat si pembaca bisa menebak semakin bagus. Mereka akan kagum pada penulis kalau ternyata tebakannya salah. Istilahnya menghasilkan efek jaw dropping atau melongo, gila! gue ketipu.
Tapi ada syarat membuat twist ending.
Pertama, ada lanjaran yang kuat (fore shadowing).
Jadi orang sekalipun salah tebak akhirnya menerima karena ternyata sebagai pembaca atau penonton mereka luput pada detail tersebut.
Kalau endingnya mengagetkan tapi ternyata tidak ada lanjaran, dan yang muncul pembaca kecewa itu namanya endingnya maksa - mau twist ending tapi gagal.
Film 24 termasuk film yang sangat kuat twist endingnya nyaris di setiap episode.
Film ravange (film seri di TV Cale) juga sangat hebat meramu twist ending.
Kedua, beri detail atau jebakan-jebakan yang memang disengaja seolah mengarah ke sana padahal endingnya kita arahkan ke sini.
Misalnya 5 cm, sejak awal kita digiring si A cinta pada si B dan si B cinta pada si A, sejak awal begitu, ternyata di ujung si B ternyata cinta pada si C - dan itu mengagetkan tapi juga bisa diterima - pembaca tertipu tapi bisa menerima
Ketiga - ending atau tokohnya atau idenya harus unik tidak biasa sehingga tidak di samakan dengan cerita lain.
Ketika film six sense pertama kali keluar - semua penonton kaget dengan twist ensingnya - gak pernah ada yang pernah membuat twist ending seperti itu.
Setalah itu muncul film passanger, miror, dll yang twist endingnya bagus, cukup menipu tapi karena sudah six sense duluan maka dianggap meniru.
Keempat, agak mirip dengan ketiga. jangan nyonyek, kalaupun idenya nyontek jangan mirip, karena kalau orang lain sudah baca yang dicontek cerita kita jadi ketebak juga.
(Kalau mau lebih mendalami twist ending silakan buka wikipedia -http://en.wikipedia.org/wiki/Plot_twist)
Kelima, banyak nonton atau baca kisah yang twist ending-nya bagus
Kalau belum nonton - ya tontonlah - karena dari film bagus kita bisa belajar bagaimana bercerita - dan film sendiri adalah visualisasi dari karya tulis skenario.
Kalau kamu mau jadi penulis bagus jangan nonton sinetron Indonesia - bukannya sombong - itu akan merusak seleramu sebagai penulis. Kecuali sejenis Bajaj Bajuri masih OK tapi lainnya, masya Allah. Kita bisa rusak dunia akhirat - di dunia sekalipun terhibur tapi selera akan merosot jadi rendah - di akhirat gak ada manfaatnya mungkin akan ditanya karena buang waktu. Saya melarang anak-anak nonton sinetron gak mutu pembantu pun saya larang nonton kalau sedang menemani anak -anak karena saya harus menjaga selera mereka, penceritaan buruk, tidak edukatif visualisi juga buruk.
Salah satu tujuan KBM - membuat penulis muda yang berbobot berselera tinggi dan bermoral sehingga kalau suatu saat bikin skenario atau script juga berkualitas - nah televisi kan punya pengaruh besar - kalau penulis skenario dan scriptnya berbobot - masa depan bangsa juga lebih bagus.
Daripada nonton yang gak jelas, saya kasih list film yang kamu bisa belajar twist ending atau plot twist sehingga karyamu dikagumi:
The Sixth Sense | 1999 | USA | M. Night Shyamalan
Dr. Malcolm Crowe (Bruce Wills) psikiater spesialis anak yg membantu Cole Sear (Haley Joel Osment), seorang bocah intovert yg mengaku bisa melihat dan berbicara dengan orang yang telah mati
The Others | 2001 | Spain | Alejandro Amenábar
Setting di Inggris pada perang dunia ke-2, Grace Stewart (Nicole Kidman) yg ditinggal pergi suaminya berperang harus tinggal seorang diri bersama kedua anaknya yg alergi sinar dan tiga orang pembantu yang baru saja diterimanya bekerja. Tapi, mereka rupanya tidak benar2 tinggal sendiri di rumah itu.
Ada hantu yang mengganggu mereka. endingnya tak terduga.
The Boy in the Striped Pyjamas | 2008 | UK, USA | Mark Herman Suriadirejai
Film yg diadaptasi dari novel laris berjudul sama ini mengisahkan persahabatan dan bagaimana perang dunia ke-2 dilihat dari sudut pandang 2 bocah lugu 8 tahun dgn latar belakang yang sangat bertolak belakang. Bruno (Asa Butterfield) adlh putra dari petinggi Nazi yg tanpa sengaja bertemu dan menjalin pertemanan terlarang dgn Shmuel (Jack Scanlon), seorang Yahudi yg bersama ke-2 orangtuanya menjadi tahanan di kamp konsentrasi
BURIED | 2010 | RODRIGO CORTÉS
Seorang supir truk naas dari perusahaan kontraktor Amerika Serikat yg bekerja di Irak, Paul Conroy (Ryan Reynolds) terbangun dan terjebak di dalam sebuah peti sempit yg gelap hanya dengan ditemani cahaya api dari zippo kecil miliknya dan sebuah blackberry berbahasa Arab dengan daya batere kurang dari separuh.
The Mist | 2007 | USA | Frank Darabont
Plot: Sebuah badai misterius tiba-tiba melanda sebuah kota kecil, meyelimutinya dengan kabut tebal dan memaksa sebagian penduduknya untuk berlindung dan bertahan hidup di sebuah supermarket dari serangan mahluk-mahkluk ganas yang keluar bersamaan dengan kabut aneh tersebut.
Sebenarnya masih banyak contoh ntar dilanjutin lagi
Shocking ending - unbreakable (bruce willis)
The Practice - tentang pesulap Christian Bale’s
No Way Out - Kevin Costner
Source Code - Jake Gyllenhaal
COMMENTS