OLEH: AGUNG PRIBADI Suatu ketika ada seseorang mendekati ulama sufi Ibrahim bin Adham. Dia berkata, “Wahai Ibrahim!” “Yes. What can...
OLEH: AGUNG PRIBADI
Suatu ketika ada seseorang mendekati ulama sufi Ibrahim bin Adham. Dia berkata, “Wahai Ibrahim!”
“Yes. What can I do for you?” mungkin Ibrahimnya baru pulang dari Inggris.
“Saya ingin berbuat dosa.”
Ibrahim menjawab, “Silakan!”
“Ibrahim! Kamu ini ulama apaan? Orang mau berbuat dosa bukannya dilarang malah dipersilakan. Aya aya wae!” hehehe mungkin orang ini dari Sunda.
“Silakan berbuat dosa dengan tiga syarat!”
“Oya? Apa aja syaratnya?”
“Pertama kamu harus melakukannya di tempat yang tidak bisa dilihat Allah!"
“Gila kamu Ndro! Bagaimana mungkin saya melakukannya di tempat yang Allah tidak bisa melihat”
“Justru itu sudah jelas di mana-mana Allah melihat. Mengapa kamu tetap ingin berbuat dosa? Betapa tidak tahu malunya kamu!” JLEB
“Syarat kedua apa?”
“Kamu harus melakukannya di tempat yang bukan kepunyaan Allah. Kamu cari tempat lain aja!”
“Gila kali yeeee. Mana bisa? Semua tempat kepunyaan Allah!”
“Justru itu. Sudah tahu semua tempat di alam ini kepunyaan Allah kamu cuma numpang! Eh kamu malah berbuat dosa. Gak sopan sama yang punya tempat.”
“Ya udah deh syarat ketiga apaan?”
“Syarat ketiga kamu melakukannya tidak boleh memakai fasilitas nikmat Allah!”
“Kamu makin siang makin gila aja ya? Mana bisa! Semuanya nikmat Allah. Mata ini. Mulut ini, tubuh ini. Waktu yang saya miliki, Kesehatan yang saya miliki, Yang mau saya pakai untuk berbuat dosa. Semuanya nikmat Allah.”
“Justru itu sudah tahu itu nikmat Allah, kamu cuma pinjam eh mau kamu pakai untuk berbuat dosa! Tidak tahu diri benar kamu!”
“ Ya Udah deh gak jadi! Gagal Maning. Gagal Maning”
Wallahu A’lam bish Shawab.
COMMENTS