OLEH: AGUNG PRIBADI Namanya Umar bin Abdul Aziz. Dia disebut sebagai khalifah terbaik dari Bani Umayyah yang terkenal adil. Suatu ketik...
OLEH: AGUNG PRIBADI
Namanya Umar bin Abdul Aziz. Dia disebut sebagai khalifah terbaik dari Bani Umayyah yang terkenal adil. Suatu ketika anaknya yang masih kecil datang ke kantor Umar.
Langsung ditanya, “Kamu datang urusan kantor atau urusan keluarga?”
“Urusan Keluarga”
Umar langsung mematikan lampu minyak di kantor itu.
“Lho ayah, mengapa lampunya dimatikan? Bukankan lebih enak kita berbicara dalam keadaan terang benderang?” anaknya gusar.
“Karena minyak ini fasilitas Negara, sementara kita berbicara urusan keluarga”
Kita lihat betapa hati-hati nya Umar. Sekaligus juga ini parenting kepada anaknya supaya tidak menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi.
Sekarang kita lihat pemimpin zaman sekarang. Jalan-jalan keluar negeri bersama anak istri dengan memakai uang rakyat lewat APBN. Ada yang ngaku-ngaku studi banding.
Ada yang kampanye untuk kepentingan partainya sendiri tapi pakai fasilitas Negara.
Dulu saya bekerja di LSM bidang Otonomi Daerah. Ketika itu saya menyaksikan ada (kalau tidak mau dibilang banyak) pimpinan daerah datang keJakarta untuk kepentingan pribadi atau keluarga tapi dibiayai oleh uang rakyat lewat APBD.
Memang pengawasan DPRD kurang, bahkan tidak jarang DPRD juga kongkalikong bancakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi asal TST (Tahu Sama Tahu). Tapi ingat, Allah Maha Melihat. Nanti Allah yang akan memperhitungkan.
Wallahu A’lam Bish Shawab.
“Urusan Keluarga”
Umar langsung mematikan lampu minyak di kantor itu.
“Lho ayah, mengapa lampunya dimatikan? Bukankan lebih enak kita berbicara dalam keadaan terang benderang?” anaknya gusar.
“Karena minyak ini fasilitas Negara, sementara kita berbicara urusan keluarga”
Kita lihat betapa hati-hati nya Umar. Sekaligus juga ini parenting kepada anaknya supaya tidak menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi.
Sekarang kita lihat pemimpin zaman sekarang. Jalan-jalan keluar negeri bersama anak istri dengan memakai uang rakyat lewat APBN. Ada yang ngaku-ngaku studi banding.
Ada yang kampanye untuk kepentingan partainya sendiri tapi pakai fasilitas Negara.
Dulu saya bekerja di LSM bidang Otonomi Daerah. Ketika itu saya menyaksikan ada (kalau tidak mau dibilang banyak) pimpinan daerah datang keJakarta untuk kepentingan pribadi atau keluarga tapi dibiayai oleh uang rakyat lewat APBD.
Memang pengawasan DPRD kurang, bahkan tidak jarang DPRD juga kongkalikong bancakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi asal TST (Tahu Sama Tahu). Tapi ingat, Allah Maha Melihat. Nanti Allah yang akan memperhitungkan.
Wallahu A’lam Bish Shawab.
COMMENTS