Oleh: Isa Alamsyah Jilbab Traveler, Love Spark in Korea Novel ini masih proses edit tapi dari sini kita juga belajar misalnya Kalau pen...
Oleh: Isa Alamsyah
Jilbab Traveler, Love Spark in Korea
Jilbab Traveler, Love Spark in Korea
Novel ini masih proses edit tapi dari sini kita juga belajar misalnya
Kalau penulis pemula mungkin menulis seperti ini:
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memperhatikan
sekelilingnya. Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraannya.
Tanpa kesulitan Rania dengan cepat menemukan kopernya.
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memperhatikan
sekelilingnya. Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraannya.
Tanpa kesulitan Rania dengan cepat menemukan kopernya.
Tapi Asma Nadia langsung menuliskannya seperti ini:
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memerhatikan
sekeliling. Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraan.
Tanpa kesulitan gadis itu dengan cepat menemukan kopernya.
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memerhatikan
sekeliling. Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraan.
Tanpa kesulitan gadis itu dengan cepat menemukan kopernya.
Apa bedanya?
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memerhatikan (bukan memperhatikan) sekeliling (nya hilang). Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraan (tidak pakai nya).
Tanpa kesulitan gadis itu (Kata Rania diganti biar gak monoton) dengan cepat menemukan kopernya.
Rania menghentikan kembara pikirannya dan memerhatikan (bukan memperhatikan) sekeliling (nya hilang). Bandara Tribhuvan ternyata lebih kecil dari perkiraan (tidak pakai nya).
Tanpa kesulitan gadis itu (Kata Rania diganti biar gak monoton) dengan cepat menemukan kopernya.
Ok sekilas info editing, semoga bermanfaat
NB:
Novel ini sudah diedit lebih dari 5 kali dan masih diedit lagi oleh Asma Nadia, belum termasuk 3-4 editor lain.
Hard work + team work
Bahkan penulis sekelas Asma Nadia tidak meremehkan editing, tidak so pede, tidak asal cetak.
Bukan sekedar cari uang tapi kepuasan bathin.
Novel ini sudah diedit lebih dari 5 kali dan masih diedit lagi oleh Asma Nadia, belum termasuk 3-4 editor lain.
Hard work + team work
Bahkan penulis sekelas Asma Nadia tidak meremehkan editing, tidak so pede, tidak asal cetak.
Bukan sekedar cari uang tapi kepuasan bathin.
COMMENTS