Oleh: Isa Alamsyah Masalah 1 (Ongkir) Sejak saya kumpulkan karya anggota KBM, saya menemukan banyak masalah yang dihadapi anggota KBM ter...
Oleh: Isa Alamsyah
Masalah 1 (Ongkir)
Masalah 1 (Ongkir)
Sejak saya kumpulkan karya anggota KBM, saya menemukan banyak masalah yang dihadapi anggota KBM terkait indie label.
Pertama masalah ongkir.
Saya pesan buku harganya 25 ribuan ongkirnya 30 ribuan dari Makassar, Ini jelas kendala. Terutama buat teman-teman di Indonesia timur sulit memasarkan bukunya kalau onkirnya begitu mahal.
Apalagi jika cetaknya di Jawa, makin gila ongkosnya.
Penulis bayar ongkir dari tempat cetak di Jawa lalu ketika ada pesanan harus ongkir lagi ke jawa.
Pengarang bayar ongkir (beban biaya) pemesan bayar ongkir (beban biaya).
Solusinya?
Sistem cetak jarak jauh dan drop ship.
Penulisnya di Makassar, cetaknya di Jawa. Biarkan buku tetap di Jawa kecuali sebagian kecil. Kalau ada yang pesan di Jawa di kirim dari kota di Jawa juga (jauh lebih hemat).
Saya pesan buku harganya 25 ribuan ongkirnya 30 ribuan dari Makassar, Ini jelas kendala. Terutama buat teman-teman di Indonesia timur sulit memasarkan bukunya kalau onkirnya begitu mahal.
Apalagi jika cetaknya di Jawa, makin gila ongkosnya.
Penulis bayar ongkir dari tempat cetak di Jawa lalu ketika ada pesanan harus ongkir lagi ke jawa.
Pengarang bayar ongkir (beban biaya) pemesan bayar ongkir (beban biaya).
Solusinya?
Sistem cetak jarak jauh dan drop ship.
Penulisnya di Makassar, cetaknya di Jawa. Biarkan buku tetap di Jawa kecuali sebagian kecil. Kalau ada yang pesan di Jawa di kirim dari kota di Jawa juga (jauh lebih hemat).
Solusi lebih hemat.
Cetak di dua tempat.
Untuk Makassar cetak di Makassar (gak perlu ongkir kirim buku ke Makassar dari Jawa)
Untuk di Jawa cetak di Jawa di kirim penerbit di Jawa (sistem dropship)
Cetak di dua tempat.
Untuk Makassar cetak di Makassar (gak perlu ongkir kirim buku ke Makassar dari Jawa)
Untuk di Jawa cetak di Jawa di kirim penerbit di Jawa (sistem dropship)
Ini berhasil jika:
Hak ISBN adalah hak penulis (jadi penerbitnya tidak memonopoli harus dicetak di sana) - untuk alasan ini saya berpikir untuk membantu pengurusan ISBN sehingga anggota KBM punya keleluasaan untuk mencetak dan tidak tergantung pada penerbit indie tertentu (terutama kalau bayar sendiri cetakannya).
Kalau terikat oleh penerbit major masuk akal karena cetaknya ribuan, tapi kalau cuma beberapa ratus lalu tidak boleh berkembang tentu kendala.
Hak ISBN adalah hak penulis (jadi penerbitnya tidak memonopoli harus dicetak di sana) - untuk alasan ini saya berpikir untuk membantu pengurusan ISBN sehingga anggota KBM punya keleluasaan untuk mencetak dan tidak tergantung pada penerbit indie tertentu (terutama kalau bayar sendiri cetakannya).
Kalau terikat oleh penerbit major masuk akal karena cetaknya ribuan, tapi kalau cuma beberapa ratus lalu tidak boleh berkembang tentu kendala.
Solusi lain:
Pengiriman 3 buku.
Di ANPH kita punya paket 1 kg - beli tiga buku ongkirnya satu.
Rata rata buku beratnya 300 gr jadi 3 buku tetap 1 kg.
Kirim satu buku dan 3 buku ongkosnya sama.
Jadi buat daerah yang ongkirnya mahal pesannya 1 buku sekaligus, ongkirnya murah.
Pengiriman 3 buku.
Di ANPH kita punya paket 1 kg - beli tiga buku ongkirnya satu.
Rata rata buku beratnya 300 gr jadi 3 buku tetap 1 kg.
Kirim satu buku dan 3 buku ongkosnya sama.
Jadi buat daerah yang ongkirnya mahal pesannya 1 buku sekaligus, ongkirnya murah.
Paket ini sangat diminati selain lebih murah (beli tiga sekalian dapat diskon bagus) juga hemat ongkos kirim.
Untuk sementara ini yang saya angkat nanti kendala lainnya di angkat di artikel lain.
Kalau ada yang mau share masalah ketika menerbitkan indie silakan.
Untuk sementara ini yang saya angkat nanti kendala lainnya di angkat di artikel lain.
Kalau ada yang mau share masalah ketika menerbitkan indie silakan.
COMMENTS