Oleh AGung Pribadi Kadang-kadang, atau sering kita malas atau terasa berat sekali untuk beribadah. Misalnya sholat, puasa, menuntut ilmu, be...
Oleh AGung Pribadi
Kadang-kadang, atau sering kita malas atau terasa berat sekali untuk beribadah. Misalnya sholat, puasa, menuntut ilmu, berjihad, dan berdakwah. Mengapa? Menurut kitab kunig (kitab klasik) ada beberapa penyebabnya. Berikut ini 2 penyebab terbesar.
Pertama tidak dibiasakan sejak kecil untuk ibadah, misalnya sholat wajib di awal waktu, persiapan berjihad, berpuasa, bersedekah.
Mungkin ini kesalahan orang tua yang jangan kita ulangi lagi kepada anak kita, tapi apakah kita pasrah? Sebaiknya tidak! Menurut para dokter tubuh kita Cuma butuh 2 minggu untuk membuat kebiasaan baru.
Bangun di sepertiga malam terakhir hanya butuh 2 minggu untuk terbiasa. TIdak Percaya? Coba saja!
Puasa? Kalau bulan Ramadhan biasanya beratnya di 1 minggu pertama setelah itu tubuh kita terbiasa.
Sahabat Nabi kalau makan terlalu banyak dan semua dibeli ditegur oleh sahabat lain. Mengapa kamu mengumbar hawa nafsu? Begitu biasanya para sahabat menegurnya.
Nabi Muhammad terkenal makannya sedikit tapi tidak pernah sakit kecuali sakit yang menyebabkan beliau meninggal. APa makanan kesukaan Nabi Muhammad? Kurma, madu, dan susu. Itu makanan yang walaupun dikonsumsi sedikit tapi membuat kita sehat.
Imam Hambali suka makan yang enak-enak dan bergizi bagus tapi setelah itu dia qiyamul lail semalam suntuk, artinya makan enak untuk keperluan beribadah kepada Allah. Kalau kita? Habis makan enak , langsung tidur.
Di Video Youtube bisa dilihat Mujahidin makan enak tapi sehabis itu mereka langsung berjihad menyerbu markas musuh.
Kedua, tidak punya ilmunya bahwa beribadah itu banyak pahalanya, ganjaranya surga, menghindarkan dari azab yang pedih, dan untuk kepentingan kita sendiri bukan kepentingan Allah karena Allah tidak punya kepentingan tidak punya kebutuhan.
Beribadah itu untuk kebaikan kita sendiri, bukan siapa-siapa.
Misalnya bersedekah, kalau kita tahu bahwa bersedekah itu akan dilipatgandakan oleh Allah, mendapat ridha Allah, mendapt ampunan Allah kita tidak akan saying-sayang mengeluarkan uang untuk bersedekah.
Kalau kita tahu menuntut ilmu ganjarannya sangat besar kita tidak akan pelit-pelit beli buku atau ikut kursus atau kuliah, atau ikut pengajian.
Wallahu A’lam bish Shawab
Kadang-kadang, atau sering kita malas atau terasa berat sekali untuk beribadah. Misalnya sholat, puasa, menuntut ilmu, berjihad, dan berdakwah. Mengapa? Menurut kitab kunig (kitab klasik) ada beberapa penyebabnya. Berikut ini 2 penyebab terbesar.
Pertama tidak dibiasakan sejak kecil untuk ibadah, misalnya sholat wajib di awal waktu, persiapan berjihad, berpuasa, bersedekah.
Mungkin ini kesalahan orang tua yang jangan kita ulangi lagi kepada anak kita, tapi apakah kita pasrah? Sebaiknya tidak! Menurut para dokter tubuh kita Cuma butuh 2 minggu untuk membuat kebiasaan baru.
Bangun di sepertiga malam terakhir hanya butuh 2 minggu untuk terbiasa. TIdak Percaya? Coba saja!
Puasa? Kalau bulan Ramadhan biasanya beratnya di 1 minggu pertama setelah itu tubuh kita terbiasa.
Sahabat Nabi kalau makan terlalu banyak dan semua dibeli ditegur oleh sahabat lain. Mengapa kamu mengumbar hawa nafsu? Begitu biasanya para sahabat menegurnya.
Nabi Muhammad terkenal makannya sedikit tapi tidak pernah sakit kecuali sakit yang menyebabkan beliau meninggal. APa makanan kesukaan Nabi Muhammad? Kurma, madu, dan susu. Itu makanan yang walaupun dikonsumsi sedikit tapi membuat kita sehat.
Imam Hambali suka makan yang enak-enak dan bergizi bagus tapi setelah itu dia qiyamul lail semalam suntuk, artinya makan enak untuk keperluan beribadah kepada Allah. Kalau kita? Habis makan enak , langsung tidur.
Di Video Youtube bisa dilihat Mujahidin makan enak tapi sehabis itu mereka langsung berjihad menyerbu markas musuh.
Kedua, tidak punya ilmunya bahwa beribadah itu banyak pahalanya, ganjaranya surga, menghindarkan dari azab yang pedih, dan untuk kepentingan kita sendiri bukan kepentingan Allah karena Allah tidak punya kepentingan tidak punya kebutuhan.
Beribadah itu untuk kebaikan kita sendiri, bukan siapa-siapa.
Misalnya bersedekah, kalau kita tahu bahwa bersedekah itu akan dilipatgandakan oleh Allah, mendapat ridha Allah, mendapt ampunan Allah kita tidak akan saying-sayang mengeluarkan uang untuk bersedekah.
Kalau kita tahu menuntut ilmu ganjarannya sangat besar kita tidak akan pelit-pelit beli buku atau ikut kursus atau kuliah, atau ikut pengajian.
Wallahu A’lam bish Shawab
COMMENTS