Korupsi yang Benar

REPUBLIKA.CO.ID,oleh: Asma Nadia  Sepucuk surat dibawa angin, berhenti di dekat kaki saya. Lusuh dan berdebu. Ada sedikit noda darah disana,...

REPUBLIKA.CO.ID,oleh: Asma Nadia 

Sepucuk surat dibawa angin, berhenti di dekat kaki saya. Lusuh dan berdebu. Ada sedikit noda darah disana, usai keramaian setelah sebuah kecelakaan di jalan raya. Mungkin berasal dari korban yang terjatuh dan tewas akibat motornya mengenai lubang besar di jalan. Mungkin tercecer dari saku salah seorang yang tadi berbondong-bondong mencoba menolong. Duduk di halte, tak jauh dari lokasi kecelakaan, saya membuka lipatan kertas lusuh itu dan menemukan kalimat-kalimat yang tersusun rapi. Kepada Bapak/Ibu Koruptor. Demikian kalimat pembuka surat tersebut. Saya mengernyitkan kening, tetapi dengan cepat larut dalam isi surat.

Bapak/Ibu koruptor yang baik, Saya tidak tahu ke mana harus mengalamatkan surat ini. Tetapi, merasa perlu untuk me nuliskannya, melihat betapa marak kasus korupsi yang diberitakan di media. Surat ini saya tulis karena tidak ingin kembali kecewa melihat orang-orang hebat yang dulu menjadi idola, tokoh, panutan banyak orang, kemudian terjerembap di kursi pesakitan, akibat terjerat kasus korupsi.

Karena itu, perkenankan saya yang bukan siapa-siapa memberikan beberapa saran, yang jika seluruh poinnya—tanpa terkecuali— diterapkan, saya yakin Bapak dan Ibu pelaku korupsi, selamanya tidak perlu khawatir ketahuan atau tertang kap. Pertama, usahakan agar memilih angka yang tidak mencolok.

Jumlah-jumlah besar dengan cepat akan menimbulkan kecurigaan. Uang atau aset dalam jumlah besar perpindah annya pun lebih mudah ditelusuri sehingga lebih riskan. Korupsi sedikit demi sedikit, jika dilakukan konsisten, insya Allah akan menjadi bukit. Saran yang aneh, protes saya, meski tetap membaca.

Kedua, perhatikan logika dalam melakukan korupsi. Jangan me-mark up harga suatu benda yang tidak wajar di mata awam. Logika selalu penting tidak hanya bagi penulis cerpen, skenario, atau pendongeng mana saja, untuk membentuk rancangan cerita yang mudah dipercaya masyarakat.

Dulu kasus kursi DPR yang 24 juta sempat menggemparkan. Pun, renovasi ruang anggota DPR yang angka-angkanya mengejutkan dan dengan cepat mengembangkan ketidakpercayaan rakyat.

Sebaiknya, pilih hal-hal yang jika mahal terkesan lumrah dan tidak menimbulkan pertanyaan. Atau masukkan unsur manusiawi ketika melakukan mark up , terkait poin pertama yang saya sampaikan. Betul juga, pikir saya, sambil menoleh ke arah kanan jalan, tapi bus yang saya tunggu belum juga tiba.

Hal ketiga, yang harus diperhatikan bagi Bapak dan Ibu yang berniat atau sudah melakukan korupsi adalah menghindari objek korupsi yang gampang memancing reaksi publik. Kasus pengadaan driving simulator yang harganya menggembung hingga selisih Rp 100 miliar, padahal belum maksimal penggunaannya, adalah sebuah contoh yang mencolok mata dan meresahkan.

Poin keempat yang akan saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu yang berniat atau sudah korupsi, terkait berita sarana PON XVIII di Pekanbaru yang membuat orang menduga-duga. Bagaimana mungkin sebuah perhelatan olahraga nasional, yang infrastrukturnya seharusnya dipersiapkan sejak 2006, kemudian berantakan, tidak memadai. Area tembak yang dinding nya tembus peluru, atap kanopi yang runtuh di lapangan tenis sebelum perhelatan dan memakan korban, sebagian akomodasi atlet yang menyedihkan, dan berbagai cat atan lainnya.

Saran saya, Bapak dan Ibu yang terhormat, jangan mela kukan korupsi yang hasilnya belum bisa dinikmati, tetapi sudah memunculkan banyak tuduhan. Kalaupun berniat mengurangi kualitas sebuah bangunan atau jalan raya, jembatan, dll jangan sampai melewati batas. Korupsi secukupnya saja, jangan berlebihan.

Saya mengangkat wajah. Merayapi pecahan kaca spion yang terserak maupun cipratan darah yang masih membekas di jalan, batin saya berdetak. Kecelakaan yang berujung kematian dari pengendara motor—yang mungkin juga penulis surat ini—semoga bukan karena keserakahan pihak tertentu yang mengakibatkan perbaikan jalan-jalan di tanah air nyaris tak bertahan lama.Tersisa hanya beberapa kalimat, saya menuntaskan membaca isi surat yang ditulis dengan goresan tangan itu.

Terakhir, tetapi merupakan hal yang terpenting dan mendasar agar Bapak dan Ibu koruptor tidak pernah tertangkap, lakukan korupsi di mana-mana saja, sesuka hati. Tetapi, pastikan tidak diketahui siapa pun, termasuk Tuhan. Sehingga aman, tidak hanya di dunia ini, tetapi hingga akhirat nanti. Tidak ada tanda tangan atau nama pengirim. Surat kepada bapak dan ibu koruptor berhenti di sana. 

COMMENTS

Nama

Agung Pribadi,27,Ari Kinoysan Tips,88,Asma Nadia,4,Automation,1,Bahagia,1,Bayi,1,Belajar Menulis,69,blog dedi,1,Bot,1,Buku,2,Business,2,Catatan Hati Seorang Istri,3,Curhatku,16,dedi,1,Dedi Padiku,4,Facebook,1,Film,1,Fitur Terbaru Blogger,1,Full width,4,Gallery,4,Google Plus,10,Hot,23,Iklan,1,Instagram,1,Internet,1,Komentar,3,Live,1,Mario Teguh,1,Marketing,3,mengejar mimpi,22,Mengejar Ngejar Mimpi,3,Motivasi,5,News,2,Republika Online,1,Resonansi Republika Online,20,Rumah Baca Asma Nadia,9,Sinetron,1,Tips Menulis Isa Alamsyah,36,Tutorial Blog,5,Web Apps,1,Website,3,
ltr
item
Dedi Padiku: Korupsi yang Benar
Korupsi yang Benar
Dedi Padiku
https://www.dedipadiku.com/2015/04/korupsi-yang-benar.html
https://www.dedipadiku.com/
https://www.dedipadiku.com/
https://www.dedipadiku.com/2015/04/korupsi-yang-benar.html
true
8571116810322177122
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy