Isa Alamsyah Tip Menulis 1 Temukan Potongan Terbaik Bercerita itu adalah kemampuan menemukan potongan terbaik sebuah peristiwa yan...
Isa Alamsyah
Tip Menulis 1 Temukan Potongan Terbaik
Bercerita itu adalah kemampuan menemukan potongan terbaik sebuah peristiwa yang menarik bagi pembaca, pendengar atau penonton.Contohnya seperti ini.Kamu mengalami peristiwa penyanderaan di bis ketika menuju sekolah. Saat itu ada perampok yang dikejar polisi dan lari masuk bus dan menyandera seluruh penumpang termasuk kamu. Singkat cerita akhirnya kamu berhasil dibebaskan juga seluruh penumpang. Cukup seru kan pengalamannya?Lalu kamu sampai di sekolah dan bercerita pada teman-teman.“Eh tadi ada penyanderaan di bis gue?”Mendengar itu teman-teman kamu antusias dan mengerubungi kamu tak sabar mendengar cerita.Lalu kamu pun memulai cerita seperti ini.“Tadi gue naik bisa menuju sekolah.
Gue memang selalu naik bisa ke sekolah karena bayarannya murah. Waktu nunggu bis, bis pertama penuhdan bis kedua juga penuh akhirnya gue naik bisa ketiga. Nah bis ketiga itu sebenarnya juga penuh, tapi masi mending dibanding pertama kedua. Di depan ada nenek nenek duduk dengan kakek-kakek, kayaknya sih suami istri. Hebat juga ya mereka sudah menikah lama masih berdampingan. Lalu di belangkangnya ada empat deret kursi yang diduduki anak-anak sekolah. Sempat mereka digerutui kondektur karena pada duduk manis padahal bayarnya setengah. Terus yang duduk di sebelah kanan…..”Sudah 15 menit berlalu dan kamu masih berkutat di bagaian yang sama sekali tidak dipedulikan teman-temanmu.
Padahal kamu baru masuk ke bagian yang seru.Jika kamu bercerita seperti ini, apa yang akan terjadi?Mereka akan pergi karena ceritamu membosankan.Mereka menunggu inti cerita tapi tidak samapai-sampai lalu bel bernbunyi dan mereka masuk ke kelas dan tidak peduli lagi pada kisahmu.Bandingkan jika kamu bercerita langsung seperti ini“Tadi waktu gue naik bis, ada perampok masuk dan langsung menyandera semua penumpang, termasuk gue. Perampoknya ada empat. Satu pakai clurit, satu golok dan dua pakai pistol. Di luar polisi udang mengepung. Sialnya yang pakai clurit panic dan ngalungin clurit ke leher gue, nih lihat bekasnya.” (sambil menunjukkan bekas merah di leher).Itu adalah contoh dramatis, betapa seorang tidak mampu memilih mana bagian dari peristiwa yang menarik untuk di dengar atau dilihat.
Kemampuan memilih bagian yang penting dalam cerita merupakan kemampuan penting dalam bercerita.Nah kamu sering kan baca cerita yang di awalnya di awali angin berhembus, cuaca, dan berbagai hal yang bertele-tele.Kalau sekedar variasi gak apa, kalau kebanyakan bahaya.Saya dan istri (asma Nadia) serta anak-anak (Adam dan Putri Salsa) punya peraturan, namanya “30 menit pertama”. Kalau nonton film sudah 30 menit dan belum ada yang menarik kita keluar dari bioskop atau matikan DVD.Karena 30 menit pertama cukup menggambarkan fiml akan bagus atau tidak. Daripada kehilangan waktu 2 jam lebih baik mengorbankan 30 menit.Dalam cerpen juga begitu , kalau dua tiga paragraf pertama tidak menarik, cerpen akan diabaikan.Novel juga begitu, jika satu dua bab pertama tidak menarik, akan dilupakan. Jadi temukan potongan terbaik dari sebuah peristiwa dan jadikan itu sebagai cerita.
COMMENTS