Saat melakukan launching dua buku terbaru Asma Nadia “Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Salon Kepribadian)” terbitan Asma Nadia Publishing Ho...
Saat melakukan launching dua buku terbaru Asma Nadia “Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Salon Kepribadian)” terbitan Asma Nadia Publishing House dan “Sedekah Senyum” terbitan Buku Republika di panggung utama IBF 2013, penulis produktif ini mendapat pertanyaan yang mungkin mewakili sebagian besar anggota di Komunitas Bisa Menulis.
Pertanyaannya:Mbak Asma Nadia, apa yang ada dipikiran juri atau redaksi ketika memutuskan sebuah karya bagus atau tidak, layak menang atau tidak, layak terbit atau tidak?
Berikut jawaban Asma Nadia (kurang lebihnya):“Ketika juri atau redaksi menerima karya, maka yang lihat pertama kali adalah judul, opening dan ending.Itu saja. Kalau judul menarik, maka juri atau redaksi akan memberi waktu untuk melihat opening.Kalau openingnya bagus maka mereka melanjutkan paragraph pertama dan keduanya atau sampai ketiga (belum semuanya).Kalau openingnya biasa atau jelek mereka akan menganggap secara keseluruhan buruk dan tidak mau membuang waktu membaca lebih banyak.Kalau paragraph pertama - kedua membuat mereka penasaran, mereka akan berusaha menebak, dan berpikir ending yang baik buat pad akarya tersebut, lalu langsung membaca ending. Kalau ternyata endingnya tertebak maka akan masuk katagori tidak menarik.Kalau ternyata endingnya menarik, mereka membaca kembali dari awal sampai akhir dan akhirnya memutuskan mana yang terbaik, mana yang layak menang atau diterbitkan”Ya kira-kira begitulah jawabannya.
Asma Nadia menekankan tiga: judul, opening dan ending.Kalau kita ikut lomba ada ratusan naskah bahkan ribuan naskah yang masuk.Jadi tidak mungkin juri punya waktu untuk membaca semua. Untuk menseleksi mana yang layak dibaca full, maka tiga unsur itu yang menjadi indikasinya.Karena itu kalau kita mau membuat karya menarik pikirkan tiga unsur di atas.Salam.
COMMENTS