Tips Tulisan Jurnalistik 1: Membuat Kalimat Efisien dan Informatif Isa Alamsyah Ketika baca berita di media online tentang meninggalnya Mar...
Tips Tulisan Jurnalistik 1: Membuat Kalimat Efisien dan Informatif
Isa Alamsyah
Ketika baca berita di media online tentang meninggalnya Margaret Thatcher, saya gak tahan juga membaca informasi yang sangat tidak efektif, sehingga membuat saya merasa harus membuat tulisan ini.
Saya comot bagian yang menurut saya penting buat pembelajaran;
Thatcher akan dimakamkan di Katedral St Paul pada Rabu, 17 April mendatang. Satu-satunya mantan PM wanita di Inggris itu meninggal pada Senin, 8 April waktu setempat setelah menderita stroke. Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun. Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990
ini sudah dipublikasi, bukan kesalahan fatal tapi seharusnya bisa lebih baik:
Di mana salahnya?
Kesalahan pertama (tidak efisien):
==Satu-satunya mantan PM wanita di Inggris itu==
==Dia merupakan PM wanita pertama ==
Kalimat "Satu-satunya mantan PM wanita" itu sudah menyiratkan "PM wanita pertama" Kan gak mungkin satu satunya bukan yang pertama.
Akan lebih efisien jika PM wanita pertama dan satu-satunya tersebut...
Kesalahan kedua (estetika):
Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Ada dua kata wanita yang diulang padahal bisa dihindari
Dalam jurnalistik kita sering menyelipkan informasi dengan mensubtitusi tokoh dengan sebutan lain atau data lain yang informatif
Misalnya:
Margaret Tatcher (subyek berita)
Subtisusi yang mungkin:
Perdana Menteri
Perdana Menteri Wanita
PM wanita pertama
PM wanita satu-satunya
PM yang banyak dibenci dan dipuji
PM yang menyatakan perang pada Argentina
Menjabat 11 tahun
Mantan Pimpinan Partai Konservatif
Iron Lady
dll
Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
kata wanita pertama bisa kita ganti dengan subtitusi yang mana, tinggal pilih:
misalnya:
Perdana Menteri yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Mantan Pimpinan Partai Konservatif yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
PM yang pernah menyatakan perang pada Argentina dan dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Kesalahan ketiga (hilang info penting):
Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990.
Kesalahannya adalah si reporter tidak menulis kalimat berisi info :"dan merupakan PM terlama dalam sejarah Inggris yang menjabat sampai 11 tahun"
Karena poin itu justru penting.
Seharusnya ditulis:
Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990, dan merupakan jabatan perdana menetri terpanjang dalam sejarah Inggris.
Jadi dalam jurnalistik, akurasi adalah nomor satu. Dari segi ini tidak ada yang salah dengan berita di atas.
Tapi ada hal penting lain, kelengkapan info. Dengan mengabaikan fakta sebagai PM terlama maka berita tersebut kehilangan salah satu info penting.
Hal lain adalah estetika, dengan menyebut kata wanita dua kali estetikanya hilang dan infonya jadi kurang.
Semoga bermanfaat.
Isa Alamsyah
Ketika baca berita di media online tentang meninggalnya Margaret Thatcher, saya gak tahan juga membaca informasi yang sangat tidak efektif, sehingga membuat saya merasa harus membuat tulisan ini.
Saya comot bagian yang menurut saya penting buat pembelajaran;
Thatcher akan dimakamkan di Katedral St Paul pada Rabu, 17 April mendatang. Satu-satunya mantan PM wanita di Inggris itu meninggal pada Senin, 8 April waktu setempat setelah menderita stroke. Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun. Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990
ini sudah dipublikasi, bukan kesalahan fatal tapi seharusnya bisa lebih baik:
Di mana salahnya?
Kesalahan pertama (tidak efisien):
==Satu-satunya mantan PM wanita di Inggris itu==
==Dia merupakan PM wanita pertama ==
Kalimat "Satu-satunya mantan PM wanita" itu sudah menyiratkan "PM wanita pertama" Kan gak mungkin satu satunya bukan yang pertama.
Akan lebih efisien jika PM wanita pertama dan satu-satunya tersebut...
Kesalahan kedua (estetika):
Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Ada dua kata wanita yang diulang padahal bisa dihindari
Dalam jurnalistik kita sering menyelipkan informasi dengan mensubtitusi tokoh dengan sebutan lain atau data lain yang informatif
Misalnya:
Margaret Tatcher (subyek berita)
Subtisusi yang mungkin:
Perdana Menteri
Perdana Menteri Wanita
PM wanita pertama
PM wanita satu-satunya
PM yang banyak dibenci dan dipuji
PM yang menyatakan perang pada Argentina
Menjabat 11 tahun
Mantan Pimpinan Partai Konservatif
Iron Lady
dll
Wanita yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
kata wanita pertama bisa kita ganti dengan subtitusi yang mana, tinggal pilih:
misalnya:
Perdana Menteri yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Mantan Pimpinan Partai Konservatif yang dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
PM yang pernah menyatakan perang pada Argentina dan dijuluki "Wanita Besi" itu meninggal pada usia 87 tahun.
Kesalahan ketiga (hilang info penting):
Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990.
Kesalahannya adalah si reporter tidak menulis kalimat berisi info :"dan merupakan PM terlama dalam sejarah Inggris yang menjabat sampai 11 tahun"
Karena poin itu justru penting.
Seharusnya ditulis:
Dia merupakan PM wanita pertama di Inggris yang menjabat mulai 1979 hingga 1990, dan merupakan jabatan perdana menetri terpanjang dalam sejarah Inggris.
Jadi dalam jurnalistik, akurasi adalah nomor satu. Dari segi ini tidak ada yang salah dengan berita di atas.
Tapi ada hal penting lain, kelengkapan info. Dengan mengabaikan fakta sebagai PM terlama maka berita tersebut kehilangan salah satu info penting.
Hal lain adalah estetika, dengan menyebut kata wanita dua kali estetikanya hilang dan infonya jadi kurang.
Semoga bermanfaat.
COMMENTS